Saturday 23 July 2011

Pendugaan Erosi dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis


Menurut Barus dan Wiradisatra (2000) dan Soedarjant dan Syaiful. (2003) bahwa kegunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sebagai alat bantu (tools), data lebih padat karena dalam bentuk digital, kemampuan analisa spasial lebih cepat dan tipe analisa dapat dikembangkan, pemakai mendapatkan informasi yang lebih akurat, cepat dan dapat memanipulasi sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
-          Tahapan pendugaan erosi dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis

1.      Pengumpulan data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data skunder meliputi data spasial dan data atribut.
2.      Survei lapang
Survei lapang dilakukan untuk mendapatkan kebenaran adanya lahan berpotensi erosi dilapang serta melihat gejala-gejala yang memungkinkan meluasnya wilayah lahan berpotensi erosi serta pengambilan titik-titik koordinat lahan berpotensi erosi dan dokumentasi lahan.
3.      Identifikasi tingkat bahaya erosi lahan
Tingkat bahaya erosi dihitung dengan cara membandingkan tingkat erosi di suatu lahan dan kedalaman tanah efektif lahan tersebut. Dalam hal ini tingkat erosi dihitung dengan rumus : Universal Soil Loss Equation (USLE).
4.      Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan pada masing-masing tipe data. Pengolahan data untuk jenis data dilakukan sebagai berikut:
A. Data atribut
Pengolahan pada data atribut ditujukan untuk menelusuri, mengedit dan menganalisis data atribut. Data atribut yang dimasukkan dikelompokkan menurut jenis dan kesamaannya. Proses pengolahan dilakukan dengan Microsof Excel yang kemudian ditransformasikan ke Arc View.
B. Data spasial
Data spasial adalah jenis data yang merepresentasikan dari obyek-obyek geografi yang penyajian datanya secara keruangan. Pengolahan data spasial meliputi digitasi peta, memperbaiki kesalahan (editing), pembuatan topologi, transformasi dan analisa spasial.

No comments:

Post a Comment