Sunday 21 November 2010

Jangan Hanya Pintar Berteori



“Kalian itu jangan cuma pintar berteori, kalian tahu apa akibatnya jika sampah dibuang sembarangan, tetapi tetap saja kalian tidak sadar dengan perilaku kalian yang masih suka membuang sampah secara sembarangan, walaupun itu cuma bungkus permen tapi coba lihat akibat yang akan ditimbulkannya” begitulah kira-kira perkataan salah satu dosen ketika memberikan kuliah.
Perkataan dosen tersebut, gue akui telah menyinggung dan membuat gue merenung akan keteledoran yang selama ini gue lakukan. Memang gue sendiri menyadari bahwa kadang suka sembarangan dalam membuang sampah terutama sampah plastik, padahal sebagai seorang akademisi gue tahu dan sadar akan akibat yang akan ditimbulkan dari kebiasaan buruk ini.
Ya, tanpa kita sadari kebiasaan kita yang kita anggap kecil, membuang bungkus permen sembarangan misalnya, pasti dalam benak kita berfikir toh hanya bungkus permen ini, kecil. Namun tanpa kita sadari bahwa mungkin ada ribuan bahkan jutaan yang berfikir seperti tadi, otomatis akan ada ribuan bahkan jutaan juga bungkus permen yang tercecer. Bukankah sesuatu yang besar berawal dari yang kecil???
Yah... penyesalan hanyalah sebuah penyesalan, kata orang sunda “ari kaduhung mah tara ti heula” (menyesal itu tidak pernah diawal). Dari situ gue sebagai insan yang berpendidikan mulai sadar dan malu bagaimana seharusnya gue berperilaku (khususnya dalam membuang sampah).

Tentunya gue mengajak segenap pembaca untuk mulai sadar bahwa kalau bukan kita yang menjaga keseimbangan alam ini, siapa lagi?.

Mari kita mulai dari kebiasaan-kabiasaan kecil kita. Buang sampah pada tempatnya dan pastikan sampah yang kita buang tidak mencemari lingkungan sekitar. Mari kita aplikasikan apa-apa yang ada didalam pemikiran kita karena pada dasarnya semua orang pasti memikirkan dan menginginkan sesuatu yang baik.

No comments:

Post a Comment